Johannes Agus Taruna, praktisi pendidikan yang menjadi narasumber. Menyebut kegiatan ini sebagai momentum emas.
“Bayangkan dampaknya, 25.000 guru mempraktikkan AI di kelas. Itu artinya jutaan siswa akan merasakan manfaatnya,” katanya.
Ia menambahkan, inisiatif Gubernur Sumsel menjadi kunci utama. Terwujudnya acara ini di Palembang.
“Awalnya mau di kota lain, tapi Pak Deru langsung menyambut dan mendukung penuh. Karena itu kegiatan besar ini bisa lahir di Sumsel,” ujarnya.
Penyerahan sertifikat Guinness World Records dìlakukan oleh Mr. Austin Clark Herzog Johnson kepada Kepala Dinas Kominfo dan Kepala Dinas Pendidikan Sumsel. Dengan itu, prestasi ini resmi dìakui dunia.
Acara ini turut dìhadiri unsur Forkopimda dan tokoh pendidikan nasional. Motivator James Gwee serta akademisi Universitas Ciputra, Dwi Sunu Pebruanto dan Dr. Benny Irawan, turut mengisi materi.
Pelatihan ini bukan sekadar pencapaian rekor. Tetapi menjadi investasi jangka panjang untuk pendidikan Indonesia. Dari Palembang, lahirlah gerakan besar. Agar guru Indonesia siap menghadapi era dìgital dan mencetak generasi emas bangsa.
Kegiatan ini juga turut dìhadiri Kapolda Sumsel dìwakili Dirbinmas Kombes Pol Hari Purnomo, SIK, SH MH, MHan. Kajati Sumsel dìwakili Asintel Totok Bambang Twidjo, SH MH.
Danrem 044/Gapo dìwakili Kapenrem 044/Gapo Mayor Inf. Jauhari. Danlanal Palembang dìwakili Pasminlog, Mayor Laut (P) Wagyo.
Narasumber Indonesia’s Favorite Trainer and Speaker Motivator Indonesia, James Gwee. Entrepreneurship Education and Learning Design Specialist Universitas Ciputra Dwi Sunu Pebruanto, SPd, MEd, Ph.D. Head Teaching and Learning Innovation Center Universitas Ciputra, Dr Benny Irawan SPd, MEd. (hum/ril)