Selain itu, untuk pelatih dan panitia tes agar betul-betul mengkoordinir atlet yang ikut tes VO2 Max.
“Jangan sampai tidak ada yang ikut, agar kita bisa tahu dengan fisik atlet kita ini,” katanya.
Sementara itu, Ketua KONI OKU M Fahruddin AMd dalam sambutannya saat membuka acara mengatakan, Tes VO2 Max memang harus dilakukan di setiap olahraga.
Olahraga memang membutuhkan fisik dan juga mental. Kalau fisik atlet kuat mudah-mudahan bisa menang dalam pertandingan.
“VO2 Max memang untuk mengetes kekuatan atlet. Tes ini bukan berarti untuk menghukum kalian selaku atlet tapi untuk kebaikan kalian itu sendiri. Apa lagi sekarang ini Porprov ke XV tidak lama lagi. Kita akan mengikuti ajang olahraga terbesar dan bergengsi di Sumatera Seletan ini,” ujarnya.
Maka lanjut Fahruddin, ikutilah tes ini dengan baik.
“Kalian semua sudah menjadi atlet OKU. Artinya kalau sudah menjadi atlet pastilah harus siap secara fisik dan mental. Fisik dan mental itu harus menyatu dalam tubuh kalian supaya saat bertanding nanti kalian bisa mendapatkan kemenangan,” tegas Fahruddin.
Setelah tes ini, apapun capaian hasilnya, jadikan sebagai evaluasi diri. Kalau belum mencapai target. Maka tingkatkan lagi latihannya.
“Teruslah berlatih dengan baik, waktu terus berjalan. Satu tahun tidaklah lama. Artinya tahun depan 2025 kita akan mengikuti Porprov ke XV di Muba. Kita harus meraih mendali lebih banyak lagi dibandingkan porprov di Lahat 2023,” pungkasnya. (wad/ril)