Bukan Sekadar Ikan: Cerita Perubahan dari Kolam Lele Lapas Pamekasan

oleh
oleh

Pagi itu, Sabtu (9/8/2025), udara di Lapas Kelas IIA Pamekasan terasa segar. Matahari baru naik setengah lingkaran ketika belasan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) mulai berkumpul di sisi kolam. Ada yang memegang cangkul, ada yang membawa ember, sebagian lagi menenteng sikat dan sapu lidi.

Tugas mereka hari itu jelas: memperbarui kolam lele. Tapi bagi para warga binaan, kegiatan ini bukan sekadar membersihkan air atau memperbaiki dinding retak. Ada harapan yang mengendap di dasar kolam itu—harapan akan masa depan yang lebih baik.

Kolam yang terletak di area pembinaan kerja ini menjadi salah satu aset pembinaan kemandirian di Lapas Pamekasan. Sejak pukul 07.30, para WBP bekerja sama menguras air keruh, membuang lumpur, mengisi air baru, hingga merapikan lingkungan sekitar.

Kepala Lapas Kelas IIA Pamekasan, Syukron Hamdani, melihat langsung proses ini. Menurutnya, program budidaya ikan bukan hanya melatih keterampilan teknis, tetapi juga membentuk sikap mental yang diperlukan ketika nanti mereka kembali ke masyarakat.

“Kami ingin warga binaan memiliki bekal keterampilan budidaya ikan yang bisa dimanfaatkan setelah bebas nanti. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi sarana pembinaan mental dan disiplin,” katanya.

No More Posts Available.

No more pages to load.