El Nino
Menko Polhukam Hadi Tjahjanto menyebut prediksi fenomena El Nino masih akan berlanjut hingga akhir tahun.
Oleh karena itu, dia meminta seluruh Provinsi yang paling rawan karhutla segera mengambil langkah masif guna meminimalisir dampak karhutla.
“Menyikapi karhutla dan El Nino tahun ini, yang prediksinya masih akan terjadi hingga akhir tahun. Maka kita harus mengambil langkah lebih masif sehingga kita menegaskan kembali komitmen seluruh kementerian lembaga untuk semakin meningkatkan kerjasama dan saling bahu membahu dalam peningkatan upaya penanggulangan karhutla,” kata Menko Polhukam.
Berdasarkan prediksi BMKG musim kemarau akan terjadi pada bulan Juni-Juli 2024. Namun masih normal.
Sedangkan pada bulan Maret masih akan terjadi hujan dan curah hujan pada bulan April masih terjadi.
Oleh karena itu, Menko Polhukam mengingatkan Kepala Daerah yang wilayahnya berpotensi karhutla agar lebih waspada dan siaga darurat sejak awal.
“Pada bulan Mei curah hujan akan berkurang di Sumatera. Pada bulan Juni, Juli, Agustus, September harap waspada akan terjadi potensi karhutlah di Sumsel, Riau, Kalteng. Untuk Jawa-Bali-NTB musim kering akan lebih dulu terjadi,” ucap Menko Polhukam.
“Bagi para Kepala Daerah segera lakukan monitoring dan evaluasi kegiatan di lapangan agar upaya penanggulangan karhutla selaras dengan pemerintah daerah setempat. Berikan juga pendampingan bagi masyarakat petani tentang teknologi dan sosialisasi karhutla,” sambungnya.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian memberi masukan. Yakni agar dalam penanganan karhutla selain pencegahan yang perlu mendapat perhatian adalah mitigasi pemadaman dan penanganan pasca bencana.
“Pemerintah daerah perlu membuat regulasi penanggulangan bencana, perencanaan anggaran, dan perluasan BPBD hingga ke daerah-daerah,” ucap Mendagri. (ril/hum)