*Apa Rahasianya?
BATURAJA – Luar biasa. Kata ini yang pantas untuk kinerja manajemen Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Baturaja (Perseroda).
Di tengah Pemerintah RI melalui OJK (Otoritas Jasa Keuangan) pada akhir 2024 menutup 18 BPR se Indonesia (sumber: CNBC), BPR Baturaja Perseroda tetap eksis hingga sekarang.
Malah sudah menghasilkan laba dan menyumbang PAD untuk Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU).
“Beroperasi 2017, tiga tahun kemudian kita sudah menghasil laba dan menyumbang pendapatan (PAD) ke Pemerintah Daerah (Pemkab OKU). Pada 2020 kita sudah bisa menyumbangkan PAD ke daerah,” ujar Direktur Operasional BPR Baturaja Perseroda, Fitriyadi Suhendra, kepada tbmnews.com via telepon.
Sebagai informasi rencana pembentukan BPR Baturaja pada 2013, persetujuan prinsip untuk persiapan pendirian BPR Baturaja Perseroda dari OJK keluar pada 2016.
Dan izin usaha melakukan kegiatan (beroperasi) BPR Baturaja dari OJK keluar pada 17 Juli 2017.
Apa kiatnya? Menurut Fitriyadi kuncinya adalah pengelolaan yang benar. Maksudnya tata kelola bisnis perbankan sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang ada.
“Kalau menurut saya, kenapa banyak BPR yang ditutup itu karena kebocoran/tipuan (Fraude). Bisa jadi banyak kredit macet atau kredit fiktif. Itu pelakunya bisa orang luar atau orang dalam bank, atau bisa kerjasama keduanya,” kata Fitriyadi.