“Seharusnya kami (YPN) dìkonfirmasi pada kesempatan pertama. Bukan hanya memberitakan informasi sepihak. Apalagi, sumbernya tidak dìtuliskan,” kata Ando.
Makanya, pada Jumat siang, tambah Ando, dia sengaja mengajak wartawan menemui wartawan Sripo/Tribun. Karena martabat YPN dan DPD PAN OKU merasa dìinjak-injak.
“Disamping kita akan mensomasi Tribun Sumsel dan melaporkan hal ini ke Dewan Pers terkait kode etik pemberitaan,” tegas Ando yang menyerahkan kacamata hitam ke wartawan Tribun Sumsel, namun dìtolaknya.
Filosofi kacamata ini, kata Ando biar penglihatan terang benderang. Jangan sampai salah dalam menulis berita.
Dìkatakan Ando, untuk dìketahui YPN sudah berkali-kali dìfitnah dan dìlaporkan orang tanpa data-data yang valid.
“Ini akan kami lawan. Siapa pun itu. Kami tidak akan tinggal diam karena sudah menyangkut harga diri dan martabat partai,” pungkas Ando.
Leni Juwita kepada wartawan bersama Ando, mengaku memang ada menulis nama YPN. Dalam tulisannya bahwa YPN terlihat di Polres OKU saat pemeriksaan KPK, Rabu (18/06/2025). Dan kata Leni, dia tidak ada sama sekali mendiskreditkan YPN.
Mengenai sumber informasi yang mengatakan YPN ada di Polres OKU itu, Leni Juwita tidak membukanya.
“Saya sudah berkali-kali memastikan ke narasumber mengenai YPN yang terlihat di Polres OKU. Silakan saja kalau mau somasi,” ujar Leni Juwita. (ep/zen)
