“Ini bukan hanya festival pengetahuan. Tetapi juga pemberdayaan ekonomi lokal,” tambah Fitriana.
Sebagai puncak acara, ada Pengukuhan Bunda Literasi Kabupaten/Kota se-Sumsel. Acaranya dìpimpin Duta Literasi Provinsi Sumsel dr. Hj. Ratu Tenny Leriva Herman Deru. Pengukuhan ini menjadi langkah strategis memperkuat struktur gerakan literasi hingga ke tingkat daerah.
Pengukuhan tersebut menegaskan, bahwa peran Bunda Literasi menjadi garda terdepan. Dalam membangun budaya membaca dan berpikir kritis di masyarakat. Gerakan literasi dìharapkan dapat lebih dekat dengan keluarga, sekolah, dan komunitas.
Festival Literasi Sumsel 2025 juga dìhadiri oleh sejumlah kepala daerah, pimpinan organisasi perempuan. Tokoh masyarakat, dan para pegiat literasi. Kehadiran berbagai pihak ini menunjukkan dukungan bersama dalam memperkuat budaya literasi di Sumsel.
Kegiatan ini menjadi bukti bahwa literasi merupakan kebutuhan bersama. Dan tanggung jawab kolektif. Pemerintah, dunia usaha, lembaga pendidikan, dan masyarakat harus bersinergi. Untuk mewujudkan Sumsel sebagai provinsi berperadaban.
Dengan rangkaian kegiatan yang inspiratif, Festival Literasi Sumsel 2025 dìharapkan. Mampu memperkuat semangat serta gerakan literasi yang berkelanjutan di seluruh wilayah. (hum/ril)









