Luas wilayah Banyuasin terluas kedua setelah kabupaten OKI. Dan penduduk terbanyak kedua setelah kota Palembang.
Banyuasin sangat potensial di bidang pertanian, perkebunan, batubara. Dan yang menonjol adalah pertanian, nomor 1 di Sumatera Selatan.
“Pada tahun 2025 luas lahan pertanian mencapai 199.684 Ha. Panen seluas 129. 880 Ha. Produksi 649.400 ton gabah. Setiap tahunnya meningkat baik luas panen dan luas lahan,” terangnya.
Adapun lahan sawah yang baru dìtinjau sebelumnya sudah menghasilkan 7 ton per hektar. Merupakan kondisi lahan sawah pasang surut, dengan rata-rata produksi beras sebanyak 5,8 ton hasil panen.
“Luas lahan dan luas panen ini masih bisa dìkembangkan. Namun demikian ada beberapa kendala yang dìhadapi. Kami membutuhkan tanggul dan irigasi primer. Kemudian tanggul penahan banjir, dan akses jalan menuju lahan persawahan serta kesediaan Alsintan. Jika ini dìpenuhi, maka produksi beras bisa kami penuhi sekaligus sebagai penyedia bahan pangan di Indonesia,” bebernya.
Waka Komisi IV DPR RI
Sementara Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Alex Indra Lukman menegaskan, sepatutnya masyarakat Banyuasin berbahagia memiliki Gubernur dan Bupati yang paham tentang pertanian.
Dia juga berjanji akan berupaya mengatasi berbagai persoalan yang dìhadapi masyarakat Petani Banyuasin.
“Insya Allah tahun 2025 bisa optimalisasi lahan. Terkait saluran primer-sekunder-tersier akan kita bantu melalui mitra-mitra kami. Karena inilah Asta Cita Presiden Prabowo tentang swasembada pangan. Optimalisasi lahan dan irigasi akan kami perjuangkan,” tandasnya.
Hadir dalam kesempatan itu, Anggota DPR RI Dapil Sumsel Kartika Candra Desi, bersama mitra terkait Komisi IV DPR RI lainnya. Antara lain jajaran Badan Pangan Nasional, jajaran Kementerian Pertanian RI, jajaran PT. Pusri, jajaran Bulog. Pimpinan dan anggota DPRD Banyuasin, Forkopimda Banyuasin. Para Kepala OPD Sumsel yang terkait dan Kepala OPD Banyuasin. (hum/ril)