RS Siloam Sriwijaya dengan program Bayi tabung dan RS lain dengan berbagai keunggulannya.
“Kita dorong berdirinya macam-macam layanan kesehatan. Dan ini sudah menjadi cikal bakal Sumsel Health Tourism ini harus kita pelihara,” jelasnya.
Dengan banyak pilihan dan semakin modern serta membaiknya pelayanan kesehatan di Sumsel. Dìharapkan masyarakat baik dalam daerah maupun luar daerah, RS tersebut menjadi pilihan untuk tempat berobat.
UIGM
Sementara itu, Rektor UIGM Dr H. Marzuki Alie, SE MM, mengatakan program ini memiliki beberapa persyaratan. Yaitu peserta berasal dari Desa yang Tenaga Dokternya masih terbatas. Berdasarkan usulan Bupati; kemudian dari keluarga yang secara ekonomi tidak mampu. Memiliki nilai rapor / Ujian Akhir, Matematika, Biologi, Kimia di atas 90.
Kemudian Lulus CBT, wawancara dan kesehatan yang dìlaksanakan oleh PMB UIGM. Dan keputusan Tim PMB mutlak dan tidak dapat dìgugat.
“Bisa dìusulkan dari daerah minimal 3 Calon, yang tidak lulus TES FK, akan tetap dìberikan beasiswa. Baik melalui KIP Kuliah atau Yayasan IGM, sesuai dengan prodi pilihan,” jelas Marzuki.
Selain itu mereka juga harus sanggup menandatangani perjanjian. Ikatan dinas dìtempatkan di daerah asal minimal untuk masa 10 tahun. Kecuali untuk melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi.
“Universitas ini merupakan aset suatu daerah. Harapan kita siapapun Gubernurnya semoga dapat mendukung. Karena ini aset kita semua untuk membangun anak-anak Sumsel,” jelasnya.
Hadir dalam kesempatan tersebut Bupati Muaraenim, H. Edison SH MHum, Kepala LLDKTI Wilayah II, Prof Dr Ishaq Iskandar, MSc. Rektor Universitas IGM Dr H Marzuki Alie, SE MM. Pembina Yayasan UIGM, DR Hj. Asmawati, SE MM. Para Kepala OPD di lingkungan Pemprov Sumsel. (hum/ril)