Dan faktanya, beber Ando, bahwa sosok YPN yang dìsebut tidak berpengalaman oleh Haikal, adalah figur yang sukses hattrick dalam proses elektoral.
Ya.. Tiga kali berturut-turut YPN dipilih rakyat dan duduk di kursi DPRD OKU. Mulai dari anggota termuda, lanjut jadi Wakil Ketua.
Puncaknya pada Pileg Februari 2024 lalu, YPN sukses menghantarkan PAN menjadi pemenang. Menggeser posisi Partai Gerindra yang menjadi pemenang Pileg 2019.
Jadi kata Ando, orang tidak berpengalaman (YPN) itulah, yang sembilan (9) unit ambulansnya sudah tersebar di kabupaten OKU.
Orang yang dìsebut tidak berpengalaman inilah. Yang mampu memperjuangkan aspirasi masyarakat di bidang pendidikan.
“Seorang Haikal ini, tahu tidak jalan rusak di Lengkiti. Tahu tidak jalan berlubang bertebaran di daerah perkotaan ini. Dia tahu tidak, ada sekian wali murid ngadu ke DPRD soal PPDB beberapa waktu lalu yang mampu diselesaikan YPN sebagai Wakil Ketua. Itu clear!,” sebutnya.
Maka dari itu, Ando menegaskan bahwa membangun OKU ini tidak boleh main-main. Apalagi oleh orang yang pernah mencoba, namun gagal.
Pemimpin OKU kedepan, lanjut dia, mesti mendapat legitimasi dari rakyat (mendapat kepercayaan dan dipilih rakyat secara langsung).
“Bukan pemimpin yang mendapat warisan mertua. Bukan pula rekomendasi Paman. Ingat, sudah sekitar 3 tahun junjungan Haikal ini pimpin OKU. Mulai sebagai Pelaksana Harian (Plh) berlanjut ke Penjabat (Pj) Bupati. Bahkan dìperpanjang 2 bulan. Pertanyaannya, apa yang bisa dìbanggakan di mata rakyat? Prestasinya apa? Yang ada OKU makin terpuruk. Artinya junjungan Haikal ini sudah mencoba, tapi gagal,” selorohnya.
Menuju Perubahan
Oleh karena itu, Ando mengajak rakyat OKU, untuk mempercayakan OKU menuju perubahan ke arah yang lebih baik di tangan YPN YESS.
Menutup pernyataannya, Ando lantas mengutip perkataan Tumpal Simaremare, mantan aktivis 98 asal Sumsel.
“Sudah cukup bagi YPN duduk di kursi legislatif. Saatnya YPN menjadi eksekutor kebijakan pemerintah daerah di kursi eksekutif,” demikian Ando. (win/and)