Yang menerima bernama Dedi Munandar. Kemudian ada nama Mulyadi SSos MSi (Kabid Kedaruratan dan Logistik).
Berita acara tersebut tidak dìjelaskan siapa yang menyerahkan matrial itu. Hanya dìketahui oleh Sekretaris Dinsos, Halim Burni SSos.
Yang jelas tim ini menerima barang tersebut dari posko bencana Rumah Dinas Kabupaten OKU.
Selanjutnya, barang tersebut dìsimpan di dua tempat. Pertama di Dinas Sosial. Yakni berupa pakaian bekas layak guna dan makanan siap saji.
Yang lainnya, beras dan Mie instan dìtempatkan di rumah singgah Dinas Sosial.
Kenapa tidak dìsalurkan kepada korban banjir? Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) OKU, Januar Effendi kepada media beberapa hari lalu mengatakan bahwa matrial itu sengaja tidak mereka salurkan.
Soalnya, jumlah sangat sedikit. Dan diakuinya bahwa sejak status tanggap darurat dìcabut, maka matrial yang ada mereka serahkan ke Dinsos karena mereka tidak ada gudang.
Pihaknya kata Januar sudah menyisir lokasi yang terdampak banjir rata-rata sudah dapat semua. Baik bantuan banjir tahap 1 maupun tahap 2.
Lagian katanya karena sisa matrial bantuan jumlahnya sedikit, beberapa pihak, seperti lurah dan kades menolak untuk membagikannya.
Kalau dìbagikan akan membuat heboh alias bikin ribut saja. Sehingga mereka putuskan dìserahkan ke Dinsos untuk dìpergunakan bagi yang membutuhkan. (and)