BATURAJA – Protes spontan dari massa Ikatan Pemuda Ranau (IPR) di Kantor Dinas Pendidikan (Disdik) Ogan Komering Ulu (OKU) bakal berlanjut.
Aksi warga IPR pada Selasa (4/11/2025) akan dìbawah ke gedung dewan. Hal ini dìungkapkan Tenaga Ahli (TA) Ketua DPRD OKU, Orniando S.Kom.I.
Dengan suara keras, Ando, panggilan akrabnya, mendukung penuh langkah para pemuda Ranau. Ando mendukung tuntutan keadilan bagi pegawai PPPK Tata Usaha (TU) SMP Negeri 19 OKU, Komariah.
Korban intimidasi, pungutan liar (pungli) dan ucapan berbau SARA oleh oknum pihak sekolah.
“Saya beri apresiasi setinggi-tingginya untuk kawan-kawan IPR. Ini bentuk nyata solidaritas terhadap Ibu Komariah. Jangan biarkan praktik kotor seperti intimidasi dan pemerasan merajalela di dunia pendidikan. Apalagi kalau sudah mengandung unsur SARA. Itu sangat berbahaya,” tegas Orniando kepada wartawan, Selasa siang.
Menurutnya, jika benar ada ucapan bernada dìskriminatif di lingkungan sekolah. Maka itu bukan sekadar pelanggaran etika. Tapi sudah mengarah pada ujaran kebencian yang bisa memecah belah masyarakat.
“Negeri ini berdiri di atas semangat Bhinneka Tunggal Ika. Dari Presiden Jokowi sampai nanti pemerintahan Prabowo, sikap kita jelas: tak ada tempat bagi ujaran kebencian di republik ini,” katanya dengan nada tegas.
Lebih jauh, Ando menantang Disdik OKU untuk tidak menutup mata. Ia meminta kepala dinas bertindak cepat menindak pihak sekolah yang terlibat. Serta mendesak Inspektorat OKU turun tangan mengusut dugaan aliran dana hasil pungli tersebut.
“Inspektorat jangan cuma diam di balik meja. Telusuri ke mana uang itu mengalir. Bisa jadi ada tangan-tangan lain yang ikut menikmati. Jangan biarkan masalah ini berhenti di permukaan,” sindirnya tajam.
Puncak Gunung Es








