BATURAJA – Perwakilan Anggota Perkumpulan Gerakan Kebangsaan (PGK) OKU menyatakan walk out (WO). Mereka menolak melanjutkan Rapat Dengar Pendapat (RDP) soal kenaikan tarif PDAM.
Alasannya, RDP pada Senin siang (8/9/2025) hanya dìhadiri Direktur Utama Perusda Air Minum Tirta Raja (PDAM) , Bertho Darmo Peodjo Asmanto. Sementara Bupati OKU H Teddy Meilwansyah tidak hadir. Begitu pun dengan unsur pimpinan dewan, baik ketua dan wakil ketua tidak hadir.
Sebelum meninggalkan ruang rapat, rombongan Pandawa 5 (Rino, Zikir, Mandau dkk) menyerahkan seekor ayam betina. Mereka menyerahkannya kepada Ketua Komisi 3, Densi Hermanto.
Menurut Zikir, ayam betina ini sebagai simbol kepenakutan Bupati Teddy Meilwansyah dan pimpinan dewan. Mereka tidak berani hadir dalam RDP yang membahas keluhan masyarakat terhadap naiknya tarif PDAM mencapai 200%.
“Kalau istilah kami dusun. Ayam betina ini merupakan simbol ketidak beranian (penakut) dari bupati dan pimpinan dewan,” ujar Zikir.
Padahal, kata Zikir mereka sudah hadir membawa data dan hasil petisi aksi sosial beberapa hari lalu. Terkait keputusan kenaikan tarif PDAM ini.
“Kalau hanya membahas hal ini dengan Direktur PDAM itu percuma. Karena naiknya tarif ini lewat keputusan bupati. Maka harusnya bupati hadir. Direktur PDAM hanya pelaksana,” tegas Zikir dkk.