Musim Duren Caleg

oleh
oleh
Para pembeli lagi memilih Buah Duren kesukaannya
Para pembeli lagi memilih Buah Duren kesukaannya

Kalau pun ada Duren yang batangnya kecil-kecil, itu hasil rekayasa genetika (persilangan). Hasil sambung pucuk atau okulasi mata tidur. Banyak jenisnya, ada Musangking, Duren Petruk, Ocha dan lain-lain.

Untuk di Sumatera yang terkenal Duren Tembaga. Warna daging buah kuning, biji kecil dan daging buahnya tebal. Manis lagi. Luar biasa.

Filosofi Buah Duren

Buah Duren dengan penampilan tidak begitu menarik. Bagian kulit luarnya dipenuhi dengan duri-duri yang tajam. Kalau kita tertimpa buah Duren jelas akan mengalami luka terkena durinya yang runcing.

Meski penampilannya tidak menarik dari luar, namun buah Duren mampu menebarkan aroma khas, harum Duren.

Sebagian besar orang banyak menyukai aroma buah Duren, meski sebagian lagi tidak menyenangi karena terkadang membuat orang pusing kepala akibat aromanya.

Ada juga yang pantang makan Duren karena menderita darah tinggi, kolesterol, asam lambung dan Diabetes Melitus (kencing manis).

Namun, buah Duren mengandung filosofi yang menarik. Penampilannya yang penuh duri tetapi buahnya manis dan wanginya sangat menarik.

Artinya, kita tidak boleh memandang manusia dari penampilannya, namun lihatlah amal perbuatannya. Lihatlah isinya.

Bisa saja orang berpenampilan menarik dan mempesona tetapi dalamnya (hatinya) kurang baik. Sehingga amal perbuatannya pun tidak banyak manfaatnya bagi manusia lainnya.

Jika dikaitkan dengan musim Caleg (Calon Legislatif) jelang Pemilu 14 Februari 2024, pun bisa juga.

Para caleg tebar-tebar pesona. Yang selama ini jarang kumpul-kumpul dengan masyarakat sekarang malah sering turun seolah-olah perhatian dengan masyarakat alias tebar pesona.

Yang tadinya jarang kondangan, semenjak ikut pencalegan memaksakan diri keliling ke daerah memenuhi setiap undangan orang.

Maka, kalau Caleg menjalankan filosofi buah Duren, dia tak begitu memperhatikan penampilan namun hati dan niatnya baik. Tulus ikhlas benar-benar untuk membantu rakyat.

Tebar pesonanya pun tampak alami seperti Buah Duren, bukan buatan apalagi imitasi (palsu). Meski terlihat tidak menarik namun bagus akhlaknya, sifatnya dan perbuatannya.

Semoga kita tidak salah pilih Caleg ,,,,,eh maaf tidak salah pilih Buah Duren. Aamiin. (purwadi)

No More Posts Available.

No more pages to load.