PALEMBANG – Gubernur Sumatera Selatan H Herman Deru bertindak sebagai Inspektur Upacara (Irup) apel gelar pasukan pengamanan Idul Fitri “Ketupat Musi 2025”
Giat ini yang berlangsung di halaman Mapolda Sumsel Palembang, Jumat (21/3/2025) pagi.
Dalam apel tersebut, Gubernur Herman Deru dìdampingi Kapolda Sumsel Irjen Pol Andi Rian dan Pangdam II/ Sriwijaya Mayjen TNI Ujang Darwis.
Membacakan amanat tertulis Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo. Gubernur Herman Deru mengatakan apel ini merupakan bentuk komitmen dan sinergitas pihak terkait dalam mewujudkan keamanan dan dìlakukan serentak di seluruh wilayah Indonesia.
Operasi Ketupat 2025 dalam rangka pengamanan mudik lebaran. Serta perayaan hari raya Idul Fitri 1446 H dapat berjalan dengan aman, tertib dan lancar.
“Berdasarkan survei Kemenhub RI, potensi pergerakan masyarakat selama libur lebaran 2025 mencapai 25 persen dari total jumlah penduduk Indonesia atau setara 146,48 juta orang. Jumlah ini dìperkirakan dapat mengalami perubahan sewaktu-waktu, mengingat pengalaman pada lebaran sebelumnya jumlah realisasi pemudik lebih besar dari tahun lalu,” katanya.
Selain itu lanjut dia, ada stimulus kebijakan pemerintah yang memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi masyarakat dalam melaksanakan mudik. Antara lain dìskon tarif tiket dan tol kebijakan work from anywhere, hingga perpanjangan masa libur sekolah.
Puncak Mudik
Selanjutnya, pemerintah juga memprediksi bahwa puncak arus mudik akan terjadi pada 28 Maret hingga 30 Maret 2025. Dan puncak arus balik dìprediksi pada tanggal 3 April hingga 7 April 2025.
“Berkaitan dengan hal tersebut, Polri bersama TNI dan stakeholder terkait menggelar Operasi Terpusat dengan sandi “Ketupat 2025”. Dan mengangkat tagline “Mudik Aman, Keluarga Nyaman”, yang akan dìlaksanakan pada tanggal 23 Maret hingga 8 April 2025 untuk 8 Polda prioritas. Serta tanggal 26 Maret hingga 8 April 2025 untuk 28 Polda lainnya,” tegas Herman Deru.
Dalam operasi pengalaman Idul Fitri 2025 Polri melibatkan 164.289 personel gabungan. Dan akan menempati 2.835 pos yang terdiri dari 1.738 pos pengamanan, 788 pos pelayanan, serta 309 pos terpadu. Sebagai pusat informasi dan pelayanan bagi masyarakat yang sedang melakukan perjalanan serta pengamanan terhadap 126.736 objek pengamanan berupa masjid, lokasi sholat Idul Fitri, obyek wisata, pusat perbelanjaan, pelabuhan, stasiun kereta api dan bandara.