Target swasembada pangan sendiri mengalami percepatan signifikan. Dari semula empat tahun, menjadi dua tahun, dan kini harus dicapai tahun ini. Empat komoditas utama yang menjadi fokus adalah beras, jagung, gula, dan garam.
Dalam konteks itu, Sumsel dùanggap sebagai salah satu provinsi dengan capaian terbaik. “Sumsel mendapat target sangat tinggi. Dan alhamdulillah capaiannya sesuai,” tambah Yudi.
Gubernur Bangga
Gubernur Sumsel, H. Herman Deru, menyatakan kebanggaannya. Atas keberhasilan uji coba padi apung yang kini siap dìperluas. Menurutnya, inovasi ini bukan hanya menjawab kebutuhan pangan. Tetapi juga bisa dìkembangkan sebagai agrowisata.
Ia juga menekankan pentingnya dìsiplin petani dalam memanfaatkan benih baru. Pupuk, serta pendampingan penyuluh pertanian. “Teknologi akan sia-sia tanpa kedisiplinan. Ini yang harus kita tanamkan,” tegas Herman Deru.
Lebih jauh, ia menyoroti potensi peningkatan indeks pertanaman. Sebagai langkah strategis. Dengan panen lebih dari sekali dalam setahun. Produktivitas Sumsel bisa melonjak signifikan.
Selain meningkatkan produksi, Herman Deru juga meminta perhatian pada efisiensi pascapanen. Masalah kehilangan hasil atau “losis” harus dìtekan agar hasil kerja petani benar-benar optimal.
Dengan inovasi padi apung, gerakan mandiri benih, dan dukungan semua pihak. Sumsel menegaskan perannya. Sebagai pionir dalam menjawab tantangan ketahanan pangan nasional. (hum/ril)