Raih Gelar Doktor, Gubernur Kenalkan Model DERU Pembangunan Inklusif

oleh
oleh

“Model DERU mengintegrasikan enam unsur. Yaitu kerangka kebijakan formal Thomas B. Smith, temuan lapangan. Proses tafsir sosial, peran pemimpin kontekstual, infrastruktur sebagai media transformasi sosial. Dan nilai sosial sebagai dasar praktis kebijakan inklusif,” papar Herman Deru saat presentasi.

Penelitian ini sekaligus menawarkan pembaruan terhadap teori implementasi kebijakan. Yang sebelumnya bersifat teknokratis menjadi lebih interpretatif dan kontekstual. Model ini dìyakini lebih sesuai dengan dìnamika sosial-politik. Dan kebutuhan pembangunan daerah seperti Sumatera Selatan.

“Model ini lahir dari kombinasi pengalaman birokratik. Dan proses akademik yang saya jalani sejak 2021. Saya ingin memastikan bahwa ilmu dari lapangan bisa berkontribusi dalam tataran ilmiah dan sebaliknya,” ujarnya.

Herman Deru juga menegaskan bahwa pendidikan bukanlah sesuatu yang menakutkan. Melainkan senjata ampuh untuk melawan keterbelakangan dan kemiskinan. Oleh karena itu, ia berharap pencapaian ini dapat menginspirasi generasi muda untuk terus menempuh pendidikan setinggi mungkin.

 

Dukungan Keluarga

 

Sidang terbuka tersebut turut dìhadiri oleh istri tercinta Feby Deru. Dan kedua putrinya, Samantha Tivani dan Leony Mareza Putri. Mereka tampak memberikan dukungan penuh selama proses akademik berlangsung.

Feby Deru, yang juga Ketua TP PKK Sumsel, mengungkapkan rasa syukur atas pencapaian sang suami.

“Alhamdulillah, senang dan bangga. Semoga ilmu yang dìperoleh bisa semakin bermanfaat bagi masyarakat luas,” katanya.

Turut hadir menyaksikan sidang terbuka tersebut Wakil Gubernur Sumsel H. Cik Ujang. Para kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Serta sejumlah tamu undangan. Prosesi berjalan khidmat dan penuh kebanggaan. Menandai satu lagi tonggak prestasi Herman Deru di dunia pendidikan. (hum/ril)

No More Posts Available.

No more pages to load.