“Jangan hanya berorientasi pada angka produksi dan keuntungan. Kesejahteraan masyarakat dan kelestarian lingkungan harus menjadi prioritas utama,” imbuhnya.
Aset
PTBA memiliki aset senilai Rp41,79 triliun dan mencatat pertumbuhan ekspor sebesar 30 persen pada 2024.
Peningkatan ini dìharapkan menjadi sumber pendapatan baru. Bagi daerah melalui pajak. Dan dana CSR yang dìalokasikan untuk infrastruktur dan pendidikan.
Cik Ujang menilai bahwa sinergi antara BUMN dan pemerintah daerah menjadi kunci utama. Dalam menyukseskan program pembangunan nasional yang merata hingga pelosok desa.
Ia juga meminta PTBA untuk memperluas kerja sama dengan lembaga pendidikan di Sumsel. Guna mencetak tenaga kerja lokal yang kompeten dan siap bersaing di industri energi.
RUPS Tahunan PTBA menjadi momen penting untuk merumuskan kembali. Peran strategis perusahaan dalam membangun Sumatera Selatan yang inklusif. Sejahtera, dan berdaya saing tinggi.
Cik Ujang menutup pernyataannya dengan keyakinan. Bahwa dengan semangat kolaborasi, PTBA akan terus tumbuh bersama masyarakat. Dan menjadi pilar pembangunan ekonomi berkelanjutan di Sumatera Selatan. (hum/ril)