Sumando Langau Ijau, Jadilah Ninik Mamak

oleh
oleh
Zulpen, wartawan dan pengurus JMSI Riau
Zulpen, wartawan dan pengurus JMSI Riau

 

Oleh: Zulpen, Wartawan/Pengurus JMSI Riau

INI kali kedua saya mendengar bahasan istilah sifat “Sumando”. Istilah ini berasal dari masyarakat asal Sumatera Barat.

Penyebutan istilah ini sering muncul sebagai perumpamaan sifat seseorang.

Istilah Sumando di Ranah Minang itu saya ceritakan untuk mengingatkan akan pentingnya menjaga hubungan dalam komunitas.

Entah apa pula penyebab saya menanyakan secara detail tentang karakter Sumando dalam kebudayaan Minang Kabau kepada tiga rekan saya dari ranah minang ini.

Khususnya di acara makan malam saat mengikuti Rakernas Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI).

Tetapi, memang menanrik untuk dibahas mengingatkan agar jadilah “Sumando Ninik Mamak”

Kami banyak mendiskusikan, terutama membahas masalah ini dalam rombongan delegasi Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Pengurus Daerah Provinsi Riau.

Dan ini terdapat di tengah masyarakat atau bahkan sifat teman itu, ada di sekitar kita.

Jika perumpamaan kawan sebagai Sumando, dapat terlihat dari berbagai tipe berdasarkan sifat dan perilaku Sumando itu dalam komunitas kelompok.

Pertama, Sumando Langau Ijau, sifat Sumando ini selalu menciptakan konflik di tengah ketentraman kelompok.

Kelakuannya yang suka mengadu domba dan menimbulkan maslah dalam komunitasnya mungkin membuat hatinya tentram.

Umpama Langau Ijau (hijau) yang sering membawa masalah dengan menebar fitnah sana sini dan adu domba. Sehingga tercipta perselisihan di antara komunitas atau kelompok masyarakat itu.

 

Lalat Hijau

 

Seperti langau Ijau ”(lalat hijau)” kata Bang Ridho M Hastil Haztil Ridha mempertegas sifat Langau hinggap sana-sini. Dia meninggalkan kotoran dan kotoran Langau Ijau adalah ulat yang menggerogoti bekas tempat ia hinggap.

“Bahaya Samando Langau Ijau itu ketua pusat, jangan coba-coba,” kata Bang Ridha seraya tertawa melihat ke salah satu rekannya seraya mempersilakan menulisnya sebagai berbagai bahan carita perjalanan menuju Rakernas JMSI.

Lain lagi yang kedua “Sumando Kacang Miang”. Yakni karakter Sumando ini menjadi sumber masalah atau kegaduhan.

Sifatnya sering bertindak sembrono (sembarangan), mudah terlibat konflik, dan tidak mampu menjaga keharmonisan dalam komunitas atau keluarganya.

No More Posts Available.

No more pages to load.