Gubernur juga mengapresiasi dukungan dari berbagai mitra strategis. Seperti Bank Indonesia, Pertamina, dan korporasi lainnya. Mereka turut serta mendanai kegiatan produktif. Berbasis masyarakat melalui dana CSR.
“Saya minta CSR tidak hanya menyasar kegiatan seremonial. Tetapi masuk ke hal-hal produktif seperti ini. Karena dampaknya langsung terasa bagi masyarakat bawah,” imbuhnya.
Deru mengingatkan, program ini bukan hanya simbolik. Tetapi harus dìwujudkan melalui aksi nyata.
Ia menekankan pentingnya kehadiran GSMP. Untuk membantu masyarakat prasejahtera. Yang tidak selalu punya kemampuan membeli kebutuhan pokok.
Ia juga menyoroti bahwa GSMP telah menjadi referensi nasional. Beberapa daerah di Indonesia mulai meniru konsep GSMP. Meski dengan nama yang berbeda.
“Sumsel ini sudah jadi trend center. Saya bangga banyak yang ikut meniru,” ujarnya.
Sasar 1500 Rumah
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Sumsel, Ir. Ruzuan Efendi, menjelaskan bahwa peluncuran GSMP Menyala menyasar 1.500 rumah tangga di 17 kabupaten/kota. Melalui kelompok dasawisma dan kelompok tani.
Sedangkan untuk GSMP Goes to Pansos, fokus program. Meliputi pengembangan budidaya ikan patin, gurami, sayuran. Serta produksi pakan ternak dan sayur organik di lingkungan panti sosial.
“Tujuan besarnya adalah memperluas kolaborasi lintas sektor. Dalam mewujudkan ketahanan pangan Sumsel secara menyeluruh,” pungkas Ruzuan. (hum/ril)