Tinjau Ulang Tarif PDAM, FPR dan Parlemen Jalanan Gelar Mimbar Bebas Seminggu

oleh
oleh

BATURAJA – Upaya Front Perlawanan Rakyat dan Aliansi Parlemen Jalanan menyoal kenaikan tarif PDAM tak pernah padam.

Pasca Rapat Dengar Pendapat (RDP) beberapa waktu lalu. Yang sebagian pesertanya WO karena Bupati OKU tak hadir. Mulai Kamis (11/9/2025) FPR dan Aliansi Parlemen Jalanan menggelar aksi mimbar bebas.

Aksi pajang petisi penolakan kenaikan tarif PDAM ini akan berakhir pada 29 September nanti. Lokasi aksi hanya dua, yakni depan rumah dinas bupati OKU dan Kantor PDAM (Perusda Air Minum Tirta Raja).

Ini terjadi karena hasil RDP tempo hari menurut mereka belum menjawab keluhan dan tuntutan masyarakat. Tarif air minum sangat membebani masyarakat. Sehingga mereka memutuskan harus turun ke jalan melakukan protes.

Koordinator Front Perlawanan Rakyat (FPR), Zikrullah mengatakan. Bahwa perjuangan mimbar bebas yang mereka lakukan. Adalah tiada lain menuntut dìturunkannya tarif air minum seperti semula.

Menurutnya, pergerakan mereka ini murni memperjuangkan hak masyarakat OKU. Atas kenaikan tarif PDAM yang sangat drastis. Tanpa melalui kajian terlebih dahulu.

Perjuangan Fron Perlawanan Rakyat dan Aliansi Masyarakat Sipil adalah murni untuk kepentingan masyarakat banyak. Tanpa ada embel-embel sedikitpun.

“Mari kita bersama-sama memperjuangkan apa yang menjadi hak masyarakat. Untuk itu, kami meminta kepada Bupati OKU, tolong dengarkan aspirasi masyarakat. Tolong dengarkan jeritan kesulitan masyarakat OKU. Mereka sudah banyak beban hidup,” ujar Zikir.

 

Membebani Rakyat

 

Kenaikan tarif ini sangat membebani rakyat. Bukan naik, melainkan berubah harga. “Kami meminta kepada DPRD agar segera melakukan rapat dengar pendapat bersama Bupati OKU,” tegas Zikrullah.

Selain mimbar bebas yang dìlakukan di Depan Rumah Dinas Bupati OKU Kamis (11/9/25). Terpantau, Front Perlawanan Rakyat dan Aliansi Parlemen Jalanan Memajang Petisi Tolak Kenaikan Tarif PDAM Tirta Raja.

No More Posts Available.

No more pages to load.