Sementara itu, dari pihak PTBA, Dedy Saptaria Rosa selaku Sustainability Division Head menyampaikan apresiasi kepada seluruh kelompok binaan yang terlibat dalam kegiatan ini. “PT Bukit Asam berusaha untuk berkontribusi pada masyarakat serta masyarakat dapat merasakan manfaat dari kontribusi kami, seperti budidaya ikan ini potensinya sangat luas karena ikan termasuk bahan konsumsi utama dalam masyarakat kita, juga tidak menutup kemungkinan kita menjangkau pasar yang lebih luas seperti abon ikan dan lainnya, hingga dapat meningkatkan kapasitas produksi usaha kita juga sebagai bentuk usaha mengurangi aktivitas illegal mining yang ada,” ujar Sustainability Division Head.
Sebagai bagian dari dukungan terhadap kelompok usaha ini, PT Bukit Asam menyalurkan bantuan 10.000 bibit ikan nila. Sebanyak 4.000 ekor dibagikan untuk dikelola oleh kolam mitra binaan lainnya, sementara 6.000 ekor dikelola oleh Kelompok Putra Susukan. Dalam satu kali masa panen, kelompok ini mampu menghasilkan sekitar 1 ton ikan nila yang dipasarkan ke masyarakat sekitar, penjual eceran, pasar tradisional, serta rumah makan lokal.
Kegiatan panen bersama ini juga dihadiri oleh kelompok pembibitan ikan, kelompok budidaya puyuh, serta kelompok budidaya maggot yang menunjukkan sinergi lintas komunitas binaan PTBA dalam menciptakan ekosistem usaha mikro yang saling mendukung.
Melalui berbagai inisiatif pemberdayaan seperti ini, PT Bukit Asam berharap produktivitas dan daya saing kelompok budidaya ikan di Desa Tanjung Agung dapat terus meningkat sehingga mampu menjangkau pasar yang lebih luas. Program ini juga diharapkan menjadi contoh keberhasilan transformasi ekonomi masyarakat yang dulunya bergantung pada sektor pertambangan menuju kegiatan ekonomi yang berkelanjutan.(CakHar)







