Feriyanto menjelaskan Bendungan Tiga Dihaji semula dìtargetkan selesai awal tahun 2024. Namun karena ada permasalahan lahan dan perubahan desain. Bendungan ini dìtargetkan selesai tahun 2026. Padahal bendungan ini sangat dìbutuhkan untuk meningkatkan debit air yang dapat membantu meningkatkan produktivitas pertanian di Sumsel.
Terkait hal itu, Gubernur Sumsel H. Herman Deru segera meminta Asisten II Pemprov Sumsel Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Sumsel Ir. Basyaruddin Akhmad untuk segera membuat surat yang dìmaksud.
Menurut HD kehadiran Bendungan Tiga Dihaji ini dapat membantu pengairan pertanian di sejumlah daerah di Sumsel. Sehingga dapat meningkatkan produksi. Serta memperkokoh Sumsel sebagai salah satu lumbung pangan di Indonesia.
“Langsung saja buat surat permohonan secepatnya. Kita sampaikan alasannya dan tembuskan ke Kementerian PUPR dan Kementerian Pertanian. Ini akan segera kita lakukan karena mendukung ketahanan pangan sesuai Asta Cita Bapak Presiden,” jelas HD.
Pemeliharaan Irigasi
Selain membahas soal bendungan dalam kesempatan itu HD juga berpesan agar BBWS Sumatera VIII aktif melakukan pemeliharan irigasi. Hal ini penting karena sangat mempengaruhi perkembangan pertanian di daerah.
Hadir dalam kesempatan tersebut Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Sumsel Ir HM Herwan, Kabid Operasi dan Pemeliharaan, Ir Arlinsyah, ST MT. Kepala Satker Operasi dan Pemeliharaan Ir Arie Adrian Lubis, ST MT. PPK Operasi dan Pemeliharaan II, Moh. Faozan Tsani ST MT. (hum/ril)