Universitas Megou Pak dan Harapan Triono

oleh
oleh
Rektor ke-5 Universitas Megou Pak Tulang Bawang, Dr Triono SSos MIP
Rektor ke-5 Universitas Megou Pak Tulang Bawang, Dr Triono SSos MIP

AWALNYA mahasiswa Universitas Megou Pak Tulang Bawang (UMPTB) Lampung, sempat melejit.

Delapan tahun setelah operasi, tepatnya pada 2014 jumlah pendaftarnya mencapai 3.125 orang.

Meski sebagian mencibir keberadaan UMPTB di Menggala, Tulang Bawang Lampung, ternyata mahasiwanya membludak.

Faktor penariknya adalah program Beasiswa dari Pemkab Tulang Bawang atas kebijakan Bupati  Abdul Rahman Syarbini pada 2006 hingga 2008.

“Saat ini (2020) atau 14 tahun kemudian, jumlah mahasiswa Universitas Megou Pak yang aktif ada 2.290 orang. Itu jumlah mahasiswa yang aktif dan terdaftar di PDDikti,” ujar Triono, Rektor ke-5 UMPTB dalam kanal youtube Tribun Lampung yang tayang empat tahun lalu.

Kemudian, kata Triono, hingga Tahun 2020 jumlah alumni UMPTB mencapai 1.430 dari 7 fakultas dan 12 program studi.

Universitas Megou Pak Tulang Bawang membuka program S1, yakni Fakultas Ekonomi Program Studi Akuntansi dan Manajemen. Fakultas Hukum dengan Prodi Ilmu Hukum, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dengan Prodi Hubungan Internasional.

Lalu, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dengan Prodi Teknik Informatika, Fakultas Teknik dengan empat Prodi (Teknik Elektro, Teknik Industri, Teknik Mesin, dan Teknik Sipil).

Fakultas Pertanian dengan Prodi Agroteknologi, dan terakhir Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan dengan Prodi Pendidikan Ekonomi dan Pendidikan Sejarah.

“Awal beroperasi kita ada 6 Fakultas dan 10 Prgram Studi. Kemudian, kita menambah satu fakultas, yakni FKIP dengan dua prodi,” kata Triono.

Mengenai akreditasi prodi kata Triono, rata-rata semuanya “Baik”. Sementara untuk lembaga Universitas Megou Pak Tulang Bawang belum ada Akreditasi.

“Untuk akreditasi universitas baru akan diajukan pada tahun depan (2021),” tambah Triono.

Mengenai perkembangan UMPTB kata Triono mengalami naik turun alias pasang surut. Apalagi pada saat Covid 19, efeknya cukup terasa. Kondisi ekonomi masyarakat, lanjut Triono berpengaruh dengan mahasiswa baru yang mendaftar.

“Selama covid 19, kita tetap mengadakan perkuliahan. Namun, tetap melaksanakan protokol kesehatan. Kita melaksanakan kuliah daring (dalam jaringan). Kecuali memang mata kuliah yang membutuhkan pertemuan tatap muka seperti praktik. Tetapi, tetap dengan protokol kesehatan,” tambah Triono.

Triono berharap keberadaan UMPTB tetap bertahan. Saat ini (2020) di masa kepemimpinan Triono sebagai rektor, lanjutnya, mereka terus melakukan pembenahan, baik peningkatan mutu atau kualitas pendidikan, maupun perbaikan manajemen (pengelolaan).

No More Posts Available.

No more pages to load.