Oleh: Apriandi, wartawan tbmnews.com
KETIKA bertemu Yudi Purna Nugraha SH (YPN) orang akan kaget.
Pria kelahiran Baturaja, 13 Januari 1992 ini sangat senang berdiskusi dengan lawan bicaranya.
Topiknya, masalah apa saja. Dari yang remeh-teme sampai yang serius. Pun bahasan masalah ilmiah dia ladeni semua.
Hebatnya lagi kalau bicara ilmiah YPN selalu membahas hasil kajian atau buku-buku teori yang mendukung.
Semua ia lalap habis dan secara runtut pembahasannya.
“Orangnya memang senang berdiskusi. Persoalan apa saja yang kita diskusikan akan nyambung,” ujar Orniando Ando, teman YPN ketika duduk di SMPN 2 OKU.
YPN sewaktu di bangku sekolah dasar bersekolah di SDN 11 OKU tamat 2003. Kemudian melanjutkan ke SMPN 2 OKU selesai 2006.
Setelah itu menempuh pendidikan di SMAN 1 OKU dan selesai pada 2009. Kemudian menyelesaikan S1 di Fakultas Hukum Unsri pada 2014.
Sewaktu kuliah YPN tidak terlalu banyak bermain. Jika tidak ada kelas dia lebih senang membaca.
Bacaannya apa saja. Apalagi buku pelajaran, terutama soal ilmu hukum wajib ia baca.
Selain itu buku-buku filsafat, ilmu politik dan buku-buku terbaru dengan penulis terkenal.
Saat orang bermain game YPN nimbrung sambil mengajak diskusi. Ia cuek mesti teman-temannya meledeknya.
“Sudah lah Yud. Ini kan hari libur. Ayo kita main game,” ujar salah seorang teman YPN kepada penulis
Sehingga kata teman ini, YPN lebih senang menghabiskan waktu dengan membaca. Wajar saja ayah satu anak ini (Don Arsah) memakai kacamata tebal.
Menurut Ando kebiasaan YPN membaca buku tumbuh sejak di bangku SMA. Ketika di SMP belum begitu terlihat.
Namun lanjut Ando, YPN tampil sederhana, bersahaja dan rajin. YPN tergolong pintar di kelas. Cepat menangkap mata pelajaran.
Kemudian kata Ando saat di SMP, YPN berjiwa sosial tinggi. Suka menolong rekan-rekannya yang mengalami kesulitan ekonomi.
“Uang jajannya saja Rp 50 ribu sehari. Bayangkan saja uang itu habis buat jajan teman-temannya,” tambah Ando.
Begitu lonceng istirahat jam pelajaran YPN mengajak teman-temannya untuk jajan makanan.
Beragam jajanan, mulai dari pempek, model, tekwan dan jajanan lainnya.
“Saya dan kawan-kawan senang. Dan itu hampir setiap hari Yudi mentraktir kami,” tambah Ando.
Dari mana YPN dapat uang? Menurut Ando, ayah YPN, Drs HM Zam Zam MSi saat itu anggota DPRD OKU.
Sehingga sangat mudah YPN mendapatkan uang jajan segitu.
“Mentraktir bagi YPN bukanlah bentuk hura-hura, melainkan dia ingin menyenangkan hati teman-temannya,” papar Ando.
Kemudian jiwa sosial YPN, terutama menolong kaum yang lemah memang sudah ada semenjak kecil.
Setiap orang dan siapa saja. Entah temannya atau bukan asal bercerita kesulitan kepada YPN, mesti ada jalan keluarnya.
Pernah suatu hari kata Ando yang asli putra daerah OKU Selatan ini mengaku sangat kepingin punya celana loreng.
Pada saat itu (2003) lagi musim celana loreng. Ando ingin sekali memakai celana loreng seperti temannya.
“Jadi saya curhatlah dengan Yudi. Apa jawabnya, kalau mau di rumah ada banyak,” ujar Ando sambil menerawang mengingat masa lalu.