Kerjasama Unbara PGE Lumut Balai Segera Terwujud

oleh
oleh
Penyerahan Bibit Durian Semenguk asli tanaman OKU dari Rektor Universitas Baturaja Ir Hj Lindawati MZ MT dan Dekan Fakultas Pertanian Unbara, Prof Dr Ir H Gribaldi MSi (kiri) kepada General Manager PT Pertamina Geothermal Energy, Tbk (PGE) Area Lumut Balai, Catur Hendro Utomo S, saat Kuliah Umum Fakultas Pertanian Universitas Baturaja di Aula, Senin, 6 Mei 2024.
Penyerahan Bibit Durian Semenguk asli tanaman OKU dari Rektor Universitas Baturaja Ir Hj Lindawati MZ MT dan Dekan Fakultas Pertanian Unbara, Prof Dr Ir H Gribaldi MSi (kiri) kepada General Manager PT Pertamina Geothermal Energy, Tbk (PGE) Area Lumut Balai, Catur Hendro Utomo S, saat Kuliah Umum Fakultas Pertanian Universitas Baturaja di Aula, Senin, 6 Mei 2024.

Dalam kesempatan Kuliah Umum dengan Tema : Pemanfaatan Hasil Panas Bumi Menuju Pertanian Berkelanjutan.

Fakultas Pertanian menyerahkan puluhan bibit durian Semenguk yang asli OKU. Dan beberapa bibit tanaman lainnya untuk ditanam di areal PT PGE Lumut Balai.

“Bibit Durian Semenguk ini termasuk tanaman langka di Kabupaten OKU. Dan ini kami serahkan untuk ditanam di areal PT PGE. Semoga bermanfaat,” ujar Rektor Unbara Hj Lindawati dan Dekan Fakultas Pertanian, H Gribaldi.

Selanjutnya, kedua belah pihak saling tukar cinderamata, baik dari Rektor Unbara Ir Hj Lindawati MZ MT dan Dekan Pertanian Prof Dr Ir H Gribaldi MSi ke Catur Hendro Utomo S, GM PT PGE. Maupun sebaliknya.

Rektor Unbara Hj Lindawati MZ dan Dekan Pertanian H Gribaldi mengucapkan terima kasih kepada narasumber. Yakni Prof Dr Ir Yusnita MSi dari Unila dan Catur Hendro Utomo S, GM PT PGE, Tbk. Lumut Balai.

 

Kultur Jaringan Pisang

 

Kuliah umum yang merupakan program Fakultas Pertanian di setiap semester ini menampilkan dua narasumber.

Yang pertama pada sesi pagi dengan narasumber Prof Dr Ir Yusnita MSi. Guru besar Fakultas Pertanian Universitas Lampung ini menyampaikan materi tentang Kultur Jaringan Tanaman Pisang dan Peluang Agribisnis.

Menurut Prof Yusnita secara umum pembibitan tanaman Pisang semuanya bisa perbanyakan melalui kultur jaringan.

Meskipun ada jenis tertentu seperti Pisang Kepok (Pisang Tembatu) genomnya (genetika) berbeda dengan Pisang Ambon.

Namun, itu tadi kata Prof Yusnita secara umum perbanyakan pembibitannya masih bisa dengan kultur jaringan.

Kelebihannya, jelas perbanyakan dengan kultur jaringannya lebih cepat dibandingkan dengan konvensional (manual).

“Untuk bibit tanaman Pisang hasil kultur jaringan pusatnya di Jawa Timur,” ujar Prof Yusnita.

Kemudian, Prof Yusnita yang juga konsultan khusus kultur jaringan ini sebenarnya sudah memiliki petani Pisang binaan di Lampung.

Dan peluang bisnis tanaman Pisang ini sangat baik. Apalagi bisa memasuki pasar internasional lewat ekspor.

“Bibit Pisang hasil kultur jaringan ini sudah dijual. Dan pusatnya di Jawa Timur. Untuk lahan luasnya 1 hektar keatas, sebaiknya menggunakan bibit hasil kultur jaringan,” tambah Yusnita.

Selain membutuhkan bibit yang banyak, mencapai ribuan, jika pembibitan konvensional akan butuh waktu lama dalam pengadaannya.

Kalau dengan kultur jaringan maka kebutuhan bibit tersebut akan cepat terpenuhi.

Dan tentu ada keseragaman dari sisi umur tanaman. Sehingga memudahkan secara teknis budidayanya.

Kuliah umum Fakultas Pertanian pesertanya ratusan mahasiswa dari Prodi Agroteknologi dan Agribisnis.

Wakil Dekan I Dr Susanti Diana SP MSi, Wakil Dekan II, Novriani SP MSi. Kemudian Kaprodi Agribisnis, Dr Henny Rosmawati SP MSi, Sekprodi Agribisnis Dr Endang Lastinawati SP MSi.

Kaprodi Agroteknologi Nurmala Dewi SP MSi, Sekprodi Agroteknologi Ardi Asroh SP MSi. Dosen dan tenaga kependidikan di lingkungan Fakultas Pertanian Universitas Baturaja. (wad)

No More Posts Available.

No more pages to load.