Sikunir Sunrise

oleh
oleh
Menikmati Sunrise di Puncak Bukit Sikunir
Menikmati Sunrise di Puncak Bukit Sikunir

*Oleh Purwadi

 

WONOSOBO. Saya kira artinya hutan yang subur. Karena di daerah saya “sobo” berarti subur. Ternyata wonosobo berarti “hutan tempat orang berkumpul”.

Bahasa jawa: Wono atau wana artinya hutan/tempat bersembunyi. Sobo berarti berpergian keluar rumah/berkunjung/berkumpul.

Kabupaten Wonosobo ini di kelilingi oleh gunung dan perbukitan. Daerah pertanian yang subur dan punya daya tarik sendiri bagi wisatawan. Baik bagi pengunjung lokal maupun manca negara.

Perekonomian masyarakatnya sangat hidup. Selain hasil pertanian, penghasilan penduduknya dìtopang oleh sektor pariwisata.

Setiap tahunnya ada festival kebudayaan. Namanya festival dieng. Puncaknya di bulan Agustus. Namanya Dieng Culture Festival (DCF).

“Pengunjungnya banyak berasal dari mana saja. Ada juga dari luar negeri,” ujar Kak Oka, crew CV Sekuntum Tour and Travel.

Travel yang membawa rombongan fieldtrip mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Baturaja. Dengan rute Baturaja-Yogyakarta-Deing.

Menjelang Festival Dieng, di akhir Juli dan awal Agustus. Seluruh villa, penginapan dan homestay penuh oleh wisatawan.

Pun, jika ada libur panjang (long week end), jalur lalu lintas menuju wisata Dieng padat merayap. Termasuk ketika rombongan kami ke sini (Jumat, 9 Mei 2025).

Untungnya, pas menjelang ramainya pengunjung, kami bertolak pulang. Sehingga tidak terkena macet.

Di seputaran Dieng Kecamatan Kejajar Kabupaten Wonosobo, Provinsi Jawa Tengah memang banyak bangunan villa dan homestay.

Bentuknya ada yang unik. Seperti rumah adat bubungan lancip (atapnya). Bentuknya minimalis dan sederhana. Tapi kelihatan elegan.

Sepanjang jalan menuju wisata Bukit Sekunir. Pemukiman penduduk sesak padat. Rute perjalanannya menanjak. Dan harus hati-hati. Terkadang melewati tikungan yang di kiri kanan jalan ada jurangnya.

Sayup sekali. Sejauh mata memandang terlihat pemukiman penduduk dan aneka tanaman. Indah. Teras-teras bertingkat melingkar di lereng-lereng bukit. Tanaman menghijau.

 

Shuttle

 

Kendaraan (Bus) besar tidak boleh melintas. Tepatnya tidak bisa. Karena selain jalannya menikung dan sempit, juga susah ketika berpapasan.

Alternatifnya, hanya kendaraan kecil yang bisa dìgunakan. Orang sana (Dieng) menyebutnya shuttle. Yakni mini bus dengan kapasitas 17 penumpang. Atau menggunakan kendaraan pribadi.

Rombongan kami (mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Baturaja). Menggunakan Bus kapasitas 40 orang lebih. Dan harus parkir jauh dari Bukit Sekunir.

Rombongan kami tiba Sabtu dìnihari, pukul 00.30 WIB. Setelah dari Pantai Cemoro Sewu, Bantul, Yogyakarta.

Pukul ukul 02.10 WIB, rombongan berangkat dari Rest Area Kali Anget, Kecamatan Wonosobo, Kabupaten Wonosobo. Menuju wisata Bukit Sekunir.

Sebelum naik shuttle rombongan dìbreafing oleh crew lokal dari sekuntum. Ada tiga atau empat orang guide lokal yang memandu menuju Bukit Sekunir. Lebih kurang 1 jam dari Kali Anget.

 

Menguras Energi

 

No More Posts Available.

No more pages to load.