Universitas Megou Pak dan Harapan Triono

oleh
oleh
Rektor ke-5 Universitas Megou Pak Tulang Bawang, Dr Triono SSos MIP
Rektor ke-5 Universitas Megou Pak Tulang Bawang, Dr Triono SSos MIP

Sinyal Negatif

Harapan Triono selaku Rektor UMPTB menghendaki keberadaan universitas tetap bertahan, secara psikologis menurut saya ada sesuatu yang salah (something wrong).

Bisa jadi kata kuncinya pengelolaan (manajemen) seperti ungkapan Triono dalam wawancara di kanal youtube Tribun Lampung.

Soalnya, mengelola Perguruan Tinggi Swasta tidaklah mudah. Apalagi keberadaan PTS tersebut di daerah (kabupaten/kota) dan semua serba terbatas termasuk keterbatasan sumberdaya manusianya (SDM) yang berkualitas.

Gedung Utama Universitas Megou Pak Tulang Bawang

 

Dari segi pendanaannya, PTS murni hanya mengandalkan pemasukan dari mahasiswa. Semakin banyak mahasiswanya, maka banyak pula uang yang masuk.

Setidaknya ada dua faktor sebuah universitas di daerah untuk menarik mahasiswa baru. Pertama bayarannya (UKT) murah atau terjangkau dan kualitasnya bagus.

Jika UKT-nya mahal jauh di atas perguruan tinggi swasta di kota-kota besar seperti Palembang, Kota Bandar Lampung, maka orang-orang akan beralih kuliah di ibukota sekalian.

Entah apa yang terjadi di UMPTB. Harapan Dr Triono SSos MIP selaku Rektor UMPTB tinggallah harapan saja.

Kini, satu-satunya universitas di Kota Tua, Menggala sudah tidak bisa beroperasi lagi. Sejak 1 Februari 2024 Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi telah mencabut izin operasionalnya.

Kemudian, pihak yayasan dan UMPTB berkewajiban menuntaskan masalah mahasiswa yang masih ada di sana untuk pindah kuliah ke perguruan tinggi lainnya. Pun dengan karyawan dan dosennya, pihak UMPTB harus memberhentikannya.

Pihak yayasan dan universitas harus menuntaskan persoalan dalam waktu maksimal 1 tahun. Semoga ada jalan keluarnya. Tetap semangat teman-teman di UMPTB. (purwadi/habis)

 

No More Posts Available.

No more pages to load.