“Dan perlu juga dipahami bahwa pemekaran tersebut membawa implikasi luas,” ujar Fahmi.
Luas wilayah Kabupaten OKU Timur membuat masyarakat di pelosok kesulitan menjangkau layanan publik di pusat pemerintahan.
Seperti halnya dari wilayah Cempaka atau Semendawai Timur. Untuk menuju pusat pemerintahan dengan menggunakan sepeda motor, misalnya, butuh waktu tempuh hampir 2 jam.
“Kondisi demikian dapat menjadi kendala tersendiri bagi pemerintah daerah. Untuk mewujudkan pemerataan indeks pembangunan manusia (IPM) di Kabupaten OKU Timur. Salah satu daerah dengan jumlah penduduk terbanyak di Sumsel. Oleh karena itu, melalui pemekaran wilayah, pemda bisa lebih mendekatkan pelayanan publik karena akses penduduk ke pusat-pusat pelayanan menjadi lebih terjangkau,” terang Fahmi, Rabu (01/05/20234).
Berikutnya, alasan luas wikayah. Begitu luasnya kabupaten OKU Timur dengan 20 kecamatan.
Disamping itu, katanya, harus juga melihat Pemerataan Pembangunan Infrastruktur, Pembangunan SDM.
Dengan adanya pemekaran harapannya, mampu mengurangi ketimpangan pembangunan antar wilayah.
Peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat akan lebih optimal. Itu tadi, karena akses masyarakat menjadi lebih baik.
Sehingga dapat menciptakan kesejahteraan secara demokratis pada daerah pemekaran baru.
Menurut Fahmi, untuk menentukan kelayakan pemekaran kecamatan bisa dari aspek persyaratan teknis.
Dan sebaiknya adakan sebuah kajian sebagaimana sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pemerintah, menjalin kersama dengan pihak Perguruan tinggi yang kompeten untuk melakukan kajian akademik.
Dengan mempertimbangkan segala potensi ekonomi, ketimpangan pemerataan pembangunan.
“Kita sebagai masyarakat lapis bawah ingin menyuarakan terus pemekaran ini,” tambah Fahmi.
Pemuda Muhammadiyah juga mengajak semua pihak ikut mendukung ide ini.
“Harapannya kita dapat memberikan dampak positif. Kedepan mampu meningkatnya pendapatan masyarakat. Meningkatan kualitas pendidikan, kesehatan. Dan kemudahan akses masyarakat memperoleh pelayanan publik dari pemerintah setempat,” pungkas Fahmi. (dwi)