Pertarungan Gengsi Ketua PWI Sumsel

oleh
oleh
Kandidat Bakal Calon Ketua PWI Sumatera Selatan 2024-2029. foto dirangkum dari google.com
Kandidat Bakal Calon Ketua PWI Sumatera Selatan 2024-2029. foto dirangkum dari google.com

Agus Harizal (Suara Nusantara) yang juga memiliki anak buah wartawan daerah. Tetapi, lebih sedikit dari Hadi Prajogo. Begitu pun dengan Afdhal Azmi Djambak dan M Syarifudin Basrie.

Jika Afdhal mengundurkan diri sebagai Bakal Calon Ketua PWI Sumsel, pun dengan M Syarifudin Basrie, Richan Joe, dan Agus Harizal, maka ada tiga yang akan maju di putaran pertama.

Yakni, Dwitri Kartini, Hadi Prajogo dan Kurnaidi.  Dan tiga poros ini akan sama-sama kuat dengan modal suara kelompoknya masing-masing. Mungkin saja terjadi satu putaran, namun itu sangat kecil.

Agus Harizal pada Konferensi PWI Sumsel 2019, masuk dalam gerbong Hadi Prajogo.

Saya menduga pada konferensi kali ini pun, ada kemungkinan Agus Harizal kembali ke kelompok Hadi Prajogo. Tentu ada imbalannya, misalnya dengan posisi sekretaris bagi Agus Harizal.

Pertarungan Gengsi

Secara materi, menjadi Ketua PWI baik di pusat apalagi di daerah (provinsi dan kabupaten/kota) sebenarnya tidak ada.

PD/PRT atau pun SK kepengurusan tidak mengatur mengenai pendapatan atau honor bagi ketua, apalagi para pengurus lainnya.

Yang dapat honor hanya petugas kesekretariatan, itu pun kebijakan dari pimpinan atau ketua terpilih.

Untuk operasional kantor sehari-hari, seperti bayar telepon, internet dan PDAM, hanya mengandalkan iuran anggota dan atau dana hibah pemerintah daerah.

Dan ini sesuai pernyataan Dr Firdaus Komar SPd MSi (Firko) pada setiap kesempatan, termasuk saat pidato pertama kali saat terpilih sebagai Ketua PWI Sumsel.

Menurut Firko, menjadi Ketua PWI harus siap berkorban. Korban apa saja, mulai dari tenaga, pemikiran (skill), waktu dan materi (uang).

Gamblangnya kata Firko, untuk menjadi seorang Ketua PWI harus siap mewakafkan segala-galanya.

Selama kepemimpinannya di PWI Sumsel, Firko sudah membuktikannya. Kesekretariatan dan organisasi PWI Sumsel berjalan lancar. Honor tenaga sekretariat lancar dan kegiatan pun lancar.

Bahkan, pada setiap momen ada saja kegiatan di kantor PWI Sumsel di Jl Supeno No 11, Palembang.

Belum lagi program rutin PWI Sumsel bekerjasama dengan SKK Migas menggelar Uji Kompetensi Wartawan (UKW).

Program UKW ini meneruskan program ketua sebelumnya, Oktap Riady, namun pada masa Firko lebih intensif lagi.

Perwajahan kantor pun mengalami perbaikan. Ada perbaikan di sana-sini. Mulai dari tata ruang, kamar mandi, dan ruangan lainnya.

Tentu saja, dananya berasal dari dana hibah Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dan dana lainnya yang sifatnya tidak mengikat.

Pada periode Firko, PWI Sumsel berhasil mendapatkan bantuan mobil operasional serta mesin jenset (penerangan).

Mobil operasional memang merupakan janji Gubernur Sumsel H Herman Deru saat hadir pelantikan Firko di Griya Agung.

Sementara mesin jenset dan rehab kantor ketika Herman Deru berkunjung pada suatu acara keagamaan di kantor PWI Sumsel.

Namun, kata Firko, mesin jenset uangnya dikembalikan ke kas daerah (Pemprov) karena tidak sesuai spesifikasinya.

Kemudian, dari segi acara rutin, pada periode Firko hampir setiap bulan ada acara Ngopi (Ngobrol Pintar).

“Ini sebagai bentuk perhatian gubernur (Herman Deru) kepada organisasi PWI Sumsel. Mengenai bantuan mobil operasional, itu adalah janji beliau ketika pelantikan,” ujar Firko

Program baru Firko ini mengambil tema-tema yang lagi tren dan menghadirkan narasumber yang berkompeten.

Lalu, Firko juga berhasil membuat acara besar mengumpulkan anggota PWI se Sumsel dengan Porseniwada-nya (Pekan Olahraga dan Seni Wartawan Daerah).

Ini berlangsung dua tahun sekali. Mulai dari Porseniwada di Kabupaten Banyuasin, Prabumulih, dan Kota Lubuklinggau.

Dan selama menjadi gubernur 2018-2023, H Herman Deru selalu hadir. Tidak pernah Herman Deru absen dalam acara itu.

Sehingga, siapa saja yang terpilih Ketua PWI Sumsel 2024-2029, sudah barang tentu anggota PWI Sumsel punya ekspektasi (harapan) yang lebih lagi. Setidaknya, menyamai prestasi Firko.

Lalu, Ketua PWI Sumsel mendapatkan apa? Jika tidak mendapatkan materi, paling tidak mereka mendapatkan pengalaman non materi.

Atau dapat prestise dan gengsi menyandang jabatan Ketua PWI Sumsel. Termasuk mendapatkan kemudahan akses berhubungan kemana saja di semua level.

Siapkah para kandidat PWI Sumsel sekarang untuk tidak mendapatkan materi. Allahu a’lam. (purwadi)

No More Posts Available.

No more pages to load.