PERBEDAAN angka yang muncul di aplikasi Sirekap (Sistem Informasi Rekapitulasi) KPU RI dengan model C Hasil di TPS menjadi perbincangan secara nasional.
Angka yang muncul terbaca oleh aplikasi jauh berbeda dengan kenyataan. Bahkan, angkanya bisa melebihi jumlah pemilih yang terdaftar di DPT (Daftar Pemilih Tetap).
Di mana-mana anggota KPPS yang merangkap sebagai petugas Sirekap mengeluh.
Selain itu, petugas Sirekap kesulitan karena pengguna aplikasi ini se Indonesia. Akibatnya proses penguploadan lamban dan terkadang harus mengulang.
Yang jelas perbedaan angka tersebut terjadi pada model C hasil Presiden dan Wakil Presiden.
Menurut Oktha Suryadinata, anggota KPPS TPS 033 (Sirekap 2) dan Yudha Lesmana (Sirekap 1), mereka sudah berkali-kali mengupload, namun hasilnya tidak sesuai alias merah.
“Kami sudah empat kali upload tapi hasilnya masih tidak sesuai. Kami laporkan ke bagian penanggungjawab Sirekap di PPK tidak ada jawaban yang pasti,” ujar Oktha.
Mereka, kata Oktha hanya disuruh memperbaiki bentuk tulisan angka sesuai dengan hasil Bimtek selama ini.
Tetapi, lanjut Oktha aplikasi Sirekap tetap membacanya berbeda dengan data perolehan di model C hasil di TPS.
“Kalau petunjuk yang ada kami disuruh centang pilihan kolom yang ada tulisan “Hasil Tidak Sesuai”. Sampai sekarang masih belum bisa diperbaiki sesuai dengan model C hasil,” kata Oktha.
Akibatnya, kata Oktha, mereka tetap melanjutkan penguploadan di Sirekap. Dengan catatan C Hasil Capres dan wapres di Sirekap tidak sesuai.
“Sekarang kami tidak bisa lagi menggunakan Sirekap sejak Kamis dinihari karena sudah terkunci,” ujar Oktha.
Karena, lanjut Oktha prosedur penggunaan Sirekap memang begitu. Data yang sudah masuk harus dikunci.
Sirekap Capres Bengkak
Untuk di TPS 033, Desa Tanjung Baru Kecamatan Baturaja Timur Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, Capres Anies-Muhaimin memperoleh 109 suara.
Sementara Pasangan Prabowo-Gibran mendapatkan 132 suara. Sedangkan Ganjar-Mahfud dapat 15 suara.
Ketika masuk ke aplikasi Sirekap hasilnya berbeda alias bengkak. Anies-Muhaimin berubah jadi 757, Prabowo-Gibran jadi dapat 557.
Sedangkan Ganjar-Mahfud berubah dari 15 menjadi 744.
“Ini hasil uploadan yang keempat. Yang uploadan pertama sampai ketiga hasil pembacaan aplikasi lain lagi. Prabowo-Gibran yang unggul,” kata Oktha.